Perkembangan IT pada sekarang tidak dapat terelakkan lagi. Semua kegiatan selalu menggunakan IT. Beranjak dari situlah Universitas Tidar (Untidar) Magelang, melakukan membuka prodi baru dan dalam Launching Program Studi Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik mengadakan Seminar dengan tema “Generasi Digital, Kreatif, dan Inovatif”. Seminar ini dilaksanakan guna mengangkat akreditasi Prodi, serta sebagai wujud apresiasi pada dosen-dosen muda yang berhasil mewujudkan prodi baru meskipun masih akreditasi “C”. Dihadapkan dengan tuntutan dunia kerja bahwa pengakuan akreditasi untuk bersaing dalam meraih peluang kerja, minimal sebuah prodi terakreditasi “B”. Untuk itu Prodi Ilmu Komunikasi berupaya untuk meraih serta mewujudkan akreditasi “B” tersebut. Program ini merupakan agenda program tahunan dan implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi serta merujuk pada Bulan Bahasa tahun 2017. Seminar ini dilaksanakan pada:
- Waktu : Kamis, 5 Oktober 2017
- Tempat : Gedung Auditorium Untidar Magelang
Seminar ini dihadiri beberapa pejabat terkait baik dari kalangan akademisi, praktisi, pemerintahan dan lain-lain, diantaranya:
- Perhumas BPC Yogyakarta, Daru Wibowo,
- CEO GNFI, Wahyu Aji,
- Walikota Magelang yang diwakili Humas Kotamadia Magelang,
- Gubernur Akmil yang diwakili Kolonel Inf D.Ricky Lumintang
- Humas Hotel Safira Magelang,
- Kepala Sekolah SMA dan SMK se kota Magelang,
- Wartawan,
- h. Dekan Fak Ilmu Sosial dan Politik, dan civitas akademika Untidar Magelang.
HASIL YANG DICAPAI
- Tren dunia digital sangat menarik dan menakjubkan. Sekarang sudah jamannya online. Fenomena ini merupakan bukti dari kehebatan media digital. Dalam dunia komunikasi, media digital memgang peranan yang sangat penting. Hal ini terjadi karena media digital adalah media baru yang sudah berubah menjadi media utama. Tugas dari seorang PR (public relation) bahwa semua yang direncanakan harus sudah running well dan bikin happy, pelayanan menjadi efektif efisien, mampu membuat image bisa melebihi harapan, membuat orang percaya, serta mengedukasi seseorang. Generasi sekarang merupakan generasi digital, dimana generasi ini identik dengan generasi duduk manis, santai, tapi tahu apa-apa. Kalau jaman dulu informasi didapat dari tatap muka, sekarang komunikasi menggunakan media digital. Ini merupakan tantangan dalam komunikasi, dimana untuk dapat mempengaruhi masyarakat yakin dan percaya akan sebuah produk, maka pesan iklan yang disampaikan harus komunikatif dan dapat menggugah masyarakat. Era digital sudah tidak terbendung lagi, power media komunikasi digital mudah ditangkap dan diterima oleh masyarakat karena hal-hal berikut ini gadget murah, paket data murah, kualitas teknologi tambah, bebas berinovasi tanpa batas, kecepatan dan kepastian informasi, feedback cepat dan bebas kreasi, pilihan channel banyak (palugoda), multi fungsi dan membantu mencapai tujuan, sejahtera dan bahagia.
- GNFI adalah singkatan dari Good News From Indonesia, pada jaman dulu kita mencari informasi, tetapi sekarang berbalik bahwa kita diburu informasi. Fenomena yang terjadi dengan kemajuan era digital muncul Post Truth dimana fenomena ini fakta dan data menjadi tidak akurat, informasi lebih percaya pada media, tidak mau mengecek kebenaran dengan data-data. Arus informasi saat ini menjadi sangat cepat, bahkan cenderung tidak terkontrol hingga saat ini. namun demikian, hal ini merupakan salah satu dampak positif, karena dapat memberikan informasi mengenai suatu kejadian secara cepat (Membantu individu dalam mencari informasi) meskipun terkadang tidak akurat dan tidak tepat. Mempermudah akses terhadap informasi terbaru (meskipun validitas informasi tidak seluruhnya benar/hoax). Munculnya Media sosial (Medsos) dapat mempertemukan individu dengan orang baru, dan menambah relasi antar individu. Sebagai media hiburan, contoh saja dari media hiburan berupa games, music, dan juga video. Mempermudah komunikasi dengan individu lainnya yang jauh (kita bisa mengirim pesan dalam waktu hitungan detik, dengan cepat dan juga mudah). Memiliki banyak dampak positif dalam dunia pendidikan (materi pelajaran dan segala hal yang berhubungan dengan pendidikan akan menjadi lebih mudah untuk diakses dan diperoleh). Sebagai lokasi untuk bisnis jual beli (jualan on line).Dampak Negatif yang menyertainya juga tidak sedikit, antara lain; Individu menjadi malas untuk bersosialisasi secara fisik; Meningkatnya penipuan dan juga kejahatan cyber; Cyber Bullying; Konten negatif yang berkembang pesat; Fitnah dan juga pencemaran nama baik secara luas; Menjauhkan yang dekat; Mengabaikan tugas dan juga pekerjaan; Membuang-buang waktu untuk hal yang tidak berguna; dan Menurunnya prestasi belajar dan juga kemampuan bekerja seseorang. Produk GNFI meliputi Situs (goodnewsfromindonesia.id); Twitter (@GNFI); Facebook.(di Halaman Good News From Indonesia); Instagram (di @gnfi); Majalah (“G-Magz / bentuk majalah digital yang dapat dinikmati setiap satu bulan sekali; Merch (merchandise resmi dengan tema-tema unik dan menarik); Gathering (Forum ini bertujuan untuk berbagi inspirasi, sekaligus mendorong terwujudnya kolaborasi antar komunitas untuk memberikan kontribusi terbaik bagi negeri).
MANFAAT DAN KORELASI SEMINAR UNTUK AKMIL
Manfaat yang dapat diambil dari kegiatan Seminar Generasi Digital kreatif dan inovatif, dalam acara Launching Program Studi Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik untuk Akademi Militer diantaranya adalah:
- Sebagai tambahan wawasan adanya prodi baru yang ada di Fak Fisipol Untidar.
- Sistem pendidikan di Akmil harus selalu mengawasi Taruna dalam menggunakan teknologi informasi berupa internet, televisi, ataupun handphone agar terhindar dari dampak negatif kemajuan TI.
- Taruna sebagai generasi muda dan penerus bangsa harus bisa melestarikan kebudayaan bangsa yang sekarang semakin terkikis oleh budaya bangsa lain akibat kemajuan teknologi informasi dan komunikasi. Dan memfilter budaya-budaya negatif yang datang melalui teknologi informasi.
- Akmil sebagai lembaga pendidikan calon perwira, diharapkan semua yang terlibat pembentukan karakter Taruna ikut dan berperan serta dalam penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi supaya tidak berdampak negatif terhadap kehidupan militer, terutama dalam pembentukan karakter Taruna.