Seminar Nasional yang diselenggarakan secara hybrid oleh Sekolah Pascasarjana Universitas Gadjah Mada pada Senin (16/12/2024), di ruang Auditorium Lt. 5 ini, dihadiri oleh Letnan Kolonel Inf Muhammad Muchlis, S.E., M.Sc., Dosen Gol. V Prodi Manhan, selaku salah satu mahasiswa Kedoktoran Ketahanan Nasional Sekolah Pascasarjana UGM, Yogyakarta.

Seminar yang bertemakan “Refleksi Akhir Tahun dan Harapan Indonesia ke Depan dalam Perspektif Ketahanan Nasional” ini mengangkat isu peran intelijen, perekonomian, serta pengimplementasian Asta Cita dalam menjaga serta memperkuat sistem pertahanan negara untuk mewujudkan harapan Indonesia di masa yang akan datang. Dengan menghadirkan berbagai dinamika yang dapat mengancam pertahanan nasional, seminar ini bertujuan untuk memberikan kilas balik akan ancaman yang muncul dalam skala nasional maupun internasional, serta mengupayakan langkah-langkah strategis yang bersinergi antara sektor sipil dan militer dalam menjaga stabilitas negara.

Acara seminar yang dibuka oleh Kaprodi Ketahanan Nasional, Prof. Dr. Armaidy Armawi, M.Si., ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan Seminar, Workshop, dan Monitoring Study mahasiswa Pascasarjana UGM Yogyakarta. Tak hanya dihadiri oleh Letkol Inf M. Muchlis, tiga taruna Akademi Militer prodi Manhan, yakni Semadatar M. Afrizal Mukhlis, Sermadatar Fadhil Rahmat Pangestu, serta Sertar M. Riza Yudistira, juga turut menghadiri seminar tersebut guna menambah wawasan dan pengetahuan militer yang terintegrasi dengan isu nasional maupun global. Kegiatan ini juga berguna untuk mengembangkan keterampilan analitis serta berpikir kritis taruna Akmil dalam pengambilan keputusan strategis di masa depan dalam konteks akademis serta profesional.

Dengan menghadirkan beberapa pakar sebagai narasumber seperti berikut:
1. Brigjen TNI Rachmad Pudji Susetyo, S.I.P., M.Si., Kepala Badan Intelijen Daerah DIY;
2. Ir. Laksamana Sukardi, seorang Ekonom, Politikus, dan Menteri BUMN periode 1999-2000 dan 2001-2004; dan
3. Ridlwan Habib, M.Si., Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden periode 2019-2024 serta Direktur “The Indonesia Intelligence Institute”,
diharapkan pesan dari seminar nasional tersebut dapat meningkatkan wawasan peserta dengan adanya data serta hasil riset yang konkret terhadap isu yang dibahas. Hal ini juga dapat meningkatkan motivasi peserta untuk mengembangkan diri serta berkontribusi dengan lebih baik dengan adanya diskusi yang berkualitas.(Sandra/Manhan)